Pasar saham Thailand diperkirakan akan turun ke posisi terendah dalam lima tahun akibat ketidakstabilan politik.

Gate News bot berita, menurut laporan Bloomberg, indeks benchmark pasar saham Thailand turun pada hari Kamis, mendekati level penutupan terendah sejak Maret 2020. Sebelumnya, partai kedua terbesar pemerintah Thailand keluar dari koalisi pemerintahan, yang menambah tekanan pada Perdana Menteri Prayuth Chan-o-cha.

Indeks Bursa Efek Thailand sempat turun 2,4%, kemudian sedikit pulih. Indeks tersebut telah turun sekitar 23% tahun ini, menjadikannya yang terburuk di antara bursa saham utama dunia.

Bob Tachasirinugune, kepala saham di Citigroup Thailand, menyatakan: "Karena ketidakpastian politik yang meningkat, pasar mengalami penjualan yang bersifat naluriah, tetapi perkembangan yang mendasar sebenarnya menunjukkan bahwa situasi di masa depan akan lebih jelas. Kebijakan yang diaktifkan kembali akan memecahkan kebuntuan politik yang telah mengganggu pembuatan kebijakan selama lebih dari satu tahun."

Tahun ini, pasar saham Thailand menghadapi serangkaian hambatan, dengan kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan ekonomi, tarif AS yang mendekat, serta meningkatnya utang rumah tangga yang menekan sentimen pasar. Menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg, hingga 2025, dana global telah melakukan penjualan bersih saham Thailand senilai 2,3 miliar USD.

Lihat Asli
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan
Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)