Setelah mengalami awal yang bergejolak pada tahun 2025, Bitcoin kembali menyalakan momentum naik, menembus angka enam digit, mengingatkan para investor mengapa mereka dapat bertahan melewati fluktuasi. Namun, seiring dengan kembalinya momentum, sebuah ungkapan yang sudah dikenal muncul kembali: "Jual di bulan Mei, keluar dan amati." Pepatah investasi ini secara tradisional terkait dengan pasar saham, tetapi kini juga disebutkan di komunitas Bitcoin. Jadi, apakah strategi ini masih relevan di pasar saat ini? Mari kita analisis data tren musiman, kinerja sejarah, dan indikator on-chain untuk menentukan apakah keluar sekarang adalah strategi yang bijak, atau apakah kita mungkin melewatkan peluang terbesar di siklus ini.
Tinjau kembali argumen "Jual di Mei, keluar dan tunggu"
Strategi investasi ini berasal dari keuangan tradisional, yang menyarankan untuk keluar dari pasar pada bulan Mei dan kembali pada bulan November, karena kinerja historis bulan-bulan musim panas biasanya lebih lemah. Grafik musiman Bitcoin memang menunjukkan bahwa bulan-bulan musim panas ( terutama dari Juni hingga September ) seringkali menunjukkan kinerja yang suram. Namun, data kinerja yang lebih luas mengungkapkan