Baru-baru ini, di pasar Aset Kripto sering muncul berita tentang "pembakaran token", namun bagaimana sebenarnya efek dari tindakan pembakaran yang disebut-sebut ini? Menggunakan DOGE sebagai contoh, tindakan pembakaran ini pada kenyataannya hanya menghabiskan stok, dan tidak benar-benar menyebabkan Deflasi. Praktik ini malah digunakan oleh beberapa tim proyek sebagai cara untuk menarik pengguna baru, seperti memberikan token atau melakukan kegiatan amal.
Lebih menarik perhatian adalah bahwa distribusi token dari beberapa aset kripto sangat terkonsentrasi. Diketahui bahwa ada pendiri proyek yang secara pribadi memiliki lebih dari 60% dari total sirkulasi token. Pola distribusi token yang sangat terpusat ini memicu pertanyaan di pasar tentang keadilan dan esensi desentralisasi.
Sebaliknya, beberapa bursa mengambil pendekatan dengan langsung membeli Token dari pasar untuk dibakar, cara ini mungkin lebih dapat mempengaruhi jumlah pasokan Token yang sebenarnya. Namun, terlepas dari metode pembakaran yang digunakan, investor harus dengan hati-hati mengevaluasi dampaknya terhadap nilai Token dan perkembangan proyek.
Dalam ekosistem Aset Kripto, nilai yang sebenarnya harus berasal dari inovasi teknologi dan aplikasi nyata, bukan dari strategi pemasaran jangka pendek. Investor yang berpartisipasi dalam proyek terkait perlu memahami secara menyeluruh model ekonomi Token, latar belakang tim proyek, serta rencana pengembangan jangka panjang, dan tidak boleh terjebak dalam permainan angka yang dangkal.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
12 Suka
Hadiah
12
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
SatoshiLegend
· 14jam yang lalu
Di hadapan kode sumber, semua kode adalah debu kertas.
Lihat AsliBalas0
MEVHunter
· 14jam yang lalu
Data mempool ini jelas menunjukkan bahwa prioritasnya tidak tepat.
Baru-baru ini, di pasar Aset Kripto sering muncul berita tentang "pembakaran token", namun bagaimana sebenarnya efek dari tindakan pembakaran yang disebut-sebut ini? Menggunakan DOGE sebagai contoh, tindakan pembakaran ini pada kenyataannya hanya menghabiskan stok, dan tidak benar-benar menyebabkan Deflasi. Praktik ini malah digunakan oleh beberapa tim proyek sebagai cara untuk menarik pengguna baru, seperti memberikan token atau melakukan kegiatan amal.
Lebih menarik perhatian adalah bahwa distribusi token dari beberapa aset kripto sangat terkonsentrasi. Diketahui bahwa ada pendiri proyek yang secara pribadi memiliki lebih dari 60% dari total sirkulasi token. Pola distribusi token yang sangat terpusat ini memicu pertanyaan di pasar tentang keadilan dan esensi desentralisasi.
Sebaliknya, beberapa bursa mengambil pendekatan dengan langsung membeli Token dari pasar untuk dibakar, cara ini mungkin lebih dapat mempengaruhi jumlah pasokan Token yang sebenarnya. Namun, terlepas dari metode pembakaran yang digunakan, investor harus dengan hati-hati mengevaluasi dampaknya terhadap nilai Token dan perkembangan proyek.
Dalam ekosistem Aset Kripto, nilai yang sebenarnya harus berasal dari inovasi teknologi dan aplikasi nyata, bukan dari strategi pemasaran jangka pendek. Investor yang berpartisipasi dalam proyek terkait perlu memahami secara menyeluruh model ekonomi Token, latar belakang tim proyek, serta rencana pengembangan jangka panjang, dan tidak boleh terjebak dalam permainan angka yang dangkal.