Belakangan ini, bidang Aset Kripto muncul sebuah proyek menarik bernama Treehouse (TREE). Proyek ini memicu banyak perdebatan di kalangan para profesional di industri, beberapa bahkan membandingkannya dengan "bank sentral" di dunia Uang Digital. Lalu, apa sebenarnya proyek Treehouse ini, dan mengapa bisa mendapatkan perhatian yang begitu tinggi?
Inovasi inti dari Treehouse terletak pada pengenalan mekanisme suku bunga terdesentralisasi yang disebut DOR. Mekanisme ini bertujuan untuk membangun indikator suku bunga on-chain yang terstandarisasi melalui prediksi dan konsensus dari lembaga-lembaga terkemuka di industri blockchain. Indikator ini mirip dengan LIBOR atau suku bunga acuan bank sentral di pasar keuangan tradisional, menyediakan standar referensi hasil yang jelas untuk berbagai produk dalam ekosistem keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Namun, daya tarik Treehouse tidak hanya terbatas pada penyediaan indikator suku bunga yang terstandarisasi. Proyek ini juga memperkenalkan konsep tAssets, yang dianggap sebagai faktor kunci untuk menarik investor institusi. Mengambil contoh staking Ethereum (ETH), setelah pengguna melakukan staking ETH di platform Treehouse, tETH yang diperoleh tidak hanya dapat menikmati hasil staking dari ETH itu sendiri, tetapi juga dapat memperoleh "keuntungan berlebih" melalui strategi arbitrase yang dieksekusi secara otomatis oleh protokol. Ini berarti, dibandingkan dengan platform lain, pengguna memiliki kesempatan untuk mendapatkan tingkat pengembalian tahunan yang lebih tinggi.
Mekanisme arbitrase otomatis Treehouse meningkatkan efisiensi penggunaan modal, menciptakan lebih banyak nilai bagi pengguna. Model inovatif ini tidak hanya menarik perhatian investor individu, tetapi juga memicu minat yang besar dari investor institusi.
Dengan perkembangan terus-menerus dari proyek Treehouse, itu mungkin akan memiliki dampak yang dalam pada seluruh ekosistem Uang Digital. Khususnya di bidang keuangan terdesentralisasi, indikator suku bunga yang distandarisasi dan model pemanfaatan dana yang efisien yang ditawarkan oleh Treehouse, diharapkan dapat mendorong seluruh industri menuju arah yang lebih matang dan terstandarisasi.
Meskipun Treehouse menunjukkan potensi besar, investor tetap harus bersikap hati-hati dan memahami risiko yang terkait. Volatilitas tinggi pasar Uang Digital dan ketidakpastian regulasi masih menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan. Ke depan, apakah Treehouse benar-benar bisa menjadi "bank sentral" di dunia Uang Digital, masih perlu diuji dan diakui lebih lanjut oleh pasar.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
9 Suka
Hadiah
9
4
Bagikan
Komentar
0/400
RooftopReserver
· 23jam yang lalu
Apakah ini Ponzi lagi? Dalam waktu kurang dari enam bulan pasti akan meledak.
Lihat AsliBalas0
0xSoulless
· 08-01 03:52
Satu lagi lembaga yang memainkan orang untuk suckers
Lihat AsliBalas0
AirdropF5Bro
· 08-01 03:44
Bermain saham buta pasti rugi, shorting adalah pilihan yang tepat.
Lihat AsliBalas0
MetamaskMechanic
· 08-01 03:42
Satu lagi yang bermain keuntungan, jangan terlalu optimis
Belakangan ini, bidang Aset Kripto muncul sebuah proyek menarik bernama Treehouse (TREE). Proyek ini memicu banyak perdebatan di kalangan para profesional di industri, beberapa bahkan membandingkannya dengan "bank sentral" di dunia Uang Digital. Lalu, apa sebenarnya proyek Treehouse ini, dan mengapa bisa mendapatkan perhatian yang begitu tinggi?
Inovasi inti dari Treehouse terletak pada pengenalan mekanisme suku bunga terdesentralisasi yang disebut DOR. Mekanisme ini bertujuan untuk membangun indikator suku bunga on-chain yang terstandarisasi melalui prediksi dan konsensus dari lembaga-lembaga terkemuka di industri blockchain. Indikator ini mirip dengan LIBOR atau suku bunga acuan bank sentral di pasar keuangan tradisional, menyediakan standar referensi hasil yang jelas untuk berbagai produk dalam ekosistem keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Namun, daya tarik Treehouse tidak hanya terbatas pada penyediaan indikator suku bunga yang terstandarisasi. Proyek ini juga memperkenalkan konsep tAssets, yang dianggap sebagai faktor kunci untuk menarik investor institusi. Mengambil contoh staking Ethereum (ETH), setelah pengguna melakukan staking ETH di platform Treehouse, tETH yang diperoleh tidak hanya dapat menikmati hasil staking dari ETH itu sendiri, tetapi juga dapat memperoleh "keuntungan berlebih" melalui strategi arbitrase yang dieksekusi secara otomatis oleh protokol. Ini berarti, dibandingkan dengan platform lain, pengguna memiliki kesempatan untuk mendapatkan tingkat pengembalian tahunan yang lebih tinggi.
Mekanisme arbitrase otomatis Treehouse meningkatkan efisiensi penggunaan modal, menciptakan lebih banyak nilai bagi pengguna. Model inovatif ini tidak hanya menarik perhatian investor individu, tetapi juga memicu minat yang besar dari investor institusi.
Dengan perkembangan terus-menerus dari proyek Treehouse, itu mungkin akan memiliki dampak yang dalam pada seluruh ekosistem Uang Digital. Khususnya di bidang keuangan terdesentralisasi, indikator suku bunga yang distandarisasi dan model pemanfaatan dana yang efisien yang ditawarkan oleh Treehouse, diharapkan dapat mendorong seluruh industri menuju arah yang lebih matang dan terstandarisasi.
Meskipun Treehouse menunjukkan potensi besar, investor tetap harus bersikap hati-hati dan memahami risiko yang terkait. Volatilitas tinggi pasar Uang Digital dan ketidakpastian regulasi masih menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan. Ke depan, apakah Treehouse benar-benar bisa menjadi "bank sentral" di dunia Uang Digital, masih perlu diuji dan diakui lebih lanjut oleh pasar.