Nilai Tukar poundsterling terhadap dolar AS menunjukkan potensi naik yang kuat, analisis menunjukkan bahwa level targetnya langsung mengarah ke 1.38, hanya membutuhkan sekitar 2% kenaikan dari posisi saat ini untuk mencapainya. Faktor kunci yang mendorong tren ini termasuk prospek ekonomi Inggris yang ditingkatkan oleh lembaga profesional, Bank Sentral Inggris yang mempertahankan posisi kebijakan yang stabil, serta semakin meluasnya keunggulan selisih suku bunga antara Inggris dan AS.
Sementara itu, pihak AS menghadapi tekanan ganda dari ekspektasi pasar penurunan suku bunga dan kinerja fiskal yang buruk, yang menyebabkan dolar secara keseluruhan tertekan. Lingkungan makro ini menciptakan kondisi yang sangat menguntungkan bagi bull pound.
Dari sudut pandang analisis teknis, ada titik kunci yang jelas dalam perkembangan masa depan pound: jika dapat bertahan stabil di level 1.3500, maka ekspektasi untuk naik akan tetap berlaku; sebaliknya, jika jatuh di bawah titik tersebut, maka perlu beralih ke strategi defensif; jika nilai tukar dapat menembus level 1.3600, maka kemungkinan akan memicu pergerakan bullish yang cepat, langsung menuju target 1.38.
Namun, investor juga harus waspada terhadap faktor risiko potensial: jika posisi kebijakan Federal Reserve tiba-tiba beralih menjadi hawkish, atau jika terjadi ketidakstabilan geopolitik di wilayah Timur Tengah, hal ini dapat memicu sentimen investasi yang aman, menyebabkan dolar AS menguat kembali, dan dengan demikian mengganggu tren kenaikan poundsterling. Pola perubahan struktur pasar ini, dalam beberapa hal, mengingatkan pada fase akumulasi harga aset siklis sebelum dimulainya pasar bullish.
Lihat Asli
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
Nilai Tukar poundsterling terhadap dolar AS menunjukkan potensi naik yang kuat, analisis menunjukkan bahwa level targetnya langsung mengarah ke 1.38, hanya membutuhkan sekitar 2% kenaikan dari posisi saat ini untuk mencapainya. Faktor kunci yang mendorong tren ini termasuk prospek ekonomi Inggris yang ditingkatkan oleh lembaga profesional, Bank Sentral Inggris yang mempertahankan posisi kebijakan yang stabil, serta semakin meluasnya keunggulan selisih suku bunga antara Inggris dan AS.
Sementara itu, pihak AS menghadapi tekanan ganda dari ekspektasi pasar penurunan suku bunga dan kinerja fiskal yang buruk, yang menyebabkan dolar secara keseluruhan tertekan. Lingkungan makro ini menciptakan kondisi yang sangat menguntungkan bagi bull pound.
Dari sudut pandang analisis teknis, ada titik kunci yang jelas dalam perkembangan masa depan pound: jika dapat bertahan stabil di level 1.3500, maka ekspektasi untuk naik akan tetap berlaku; sebaliknya, jika jatuh di bawah titik tersebut, maka perlu beralih ke strategi defensif; jika nilai tukar dapat menembus level 1.3600, maka kemungkinan akan memicu pergerakan bullish yang cepat, langsung menuju target 1.38.
Namun, investor juga harus waspada terhadap faktor risiko potensial: jika posisi kebijakan Federal Reserve tiba-tiba beralih menjadi hawkish, atau jika terjadi ketidakstabilan geopolitik di wilayah Timur Tengah, hal ini dapat memicu sentimen investasi yang aman, menyebabkan dolar AS menguat kembali, dan dengan demikian mengganggu tren kenaikan poundsterling. Pola perubahan struktur pasar ini, dalam beberapa hal, mengingatkan pada fase akumulasi harga aset siklis sebelum dimulainya pasar bullish.