Serangan udara besar-besaran yang diluncurkan oleh Israel baru-baru ini dengan kode "Kebangkitan Singa" telah memicu reaksi kuat dari pihak Iran. Operasi militer ini menargetkan lebih dari 100 lokasi di dalam negeri Iran, termasuk fasilitas nuklir dan pangkalan militer, yang menyebabkan ketegangan di wilayah Timur Tengah meningkat tajam.
Pengawal Revolusi Iran telah menyatakan dengan jelas bahwa mereka akan mengambil tindakan balasan terhadap Israel, menekankan bahwa Israel pasti akan membayar harga yang tinggi untuk tindakan militer ini. Pada saat yang sama, pihak berwenang Iran juga mengarahkan perhatian mereka kepada Amerika Serikat, menuduh pihak AS tidak hanya mendukung tindakan militer ini, tetapi juga telah mengetahui informasi terkait sebelum tindakan tersebut.
Sebagai langkah balasan langsung, Iran telah meluncurkan lebih dari seratus drone ke arah Israel, yang menyebabkan ruang udara kedua negara terpaksa ditutup untuk sementara. Peningkatan ketegangan militer yang cepat ini telah menarik perhatian luas dari masyarakat internasional, dengan banyak pemimpin negara menyerukan semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk tetap rasional dan menahan diri, guna mencegah konflik regional semakin memburuk.
Kenaikan risiko geopolitik kali ini juga telah memberikan dampak yang jelas terhadap pasar keuangan global. Harga Bitcoin turun menjadi 104,971 dolar, dengan penurunan sekitar 2%; penurunan Ethereum bahkan lebih signifikan, mencapai sekitar 7%, dengan harga perdagangan sebesar 2,547.09 dolar. Sementara itu, ETF indeks S&P 500 naik tipis sebesar 0.36%, dengan harga 603.75 dolar. Perlu dicatat bahwa, sebagai aset safe haven tradisional, ETF emas naik sebesar 1.23%, mencapai 312.20 dolar, mencerminkan kecenderungan investor untuk mencari perlindungan saat ketidakpastian geopolitik meningkat.
Perkembangan situasi di Timur Tengah saat ini masih belum jelas, masyarakat internasional dengan cermat memperhatikan perkembangan keadaan, berharap dapat meredakan ketegangan melalui jalur diplomatik, dan mencegah konflik semakin meluas.
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
Serangan udara besar-besaran yang diluncurkan oleh Israel baru-baru ini dengan kode "Kebangkitan Singa" telah memicu reaksi kuat dari pihak Iran. Operasi militer ini menargetkan lebih dari 100 lokasi di dalam negeri Iran, termasuk fasilitas nuklir dan pangkalan militer, yang menyebabkan ketegangan di wilayah Timur Tengah meningkat tajam.
Pengawal Revolusi Iran telah menyatakan dengan jelas bahwa mereka akan mengambil tindakan balasan terhadap Israel, menekankan bahwa Israel pasti akan membayar harga yang tinggi untuk tindakan militer ini. Pada saat yang sama, pihak berwenang Iran juga mengarahkan perhatian mereka kepada Amerika Serikat, menuduh pihak AS tidak hanya mendukung tindakan militer ini, tetapi juga telah mengetahui informasi terkait sebelum tindakan tersebut.
Sebagai langkah balasan langsung, Iran telah meluncurkan lebih dari seratus drone ke arah Israel, yang menyebabkan ruang udara kedua negara terpaksa ditutup untuk sementara. Peningkatan ketegangan militer yang cepat ini telah menarik perhatian luas dari masyarakat internasional, dengan banyak pemimpin negara menyerukan semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk tetap rasional dan menahan diri, guna mencegah konflik regional semakin memburuk.
Kenaikan risiko geopolitik kali ini juga telah memberikan dampak yang jelas terhadap pasar keuangan global. Harga Bitcoin turun menjadi 104,971 dolar, dengan penurunan sekitar 2%; penurunan Ethereum bahkan lebih signifikan, mencapai sekitar 7%, dengan harga perdagangan sebesar 2,547.09 dolar. Sementara itu, ETF indeks S&P 500 naik tipis sebesar 0.36%, dengan harga 603.75 dolar. Perlu dicatat bahwa, sebagai aset safe haven tradisional, ETF emas naik sebesar 1.23%, mencapai 312.20 dolar, mencerminkan kecenderungan investor untuk mencari perlindungan saat ketidakpastian geopolitik meningkat.
Perkembangan situasi di Timur Tengah saat ini masih belum jelas, masyarakat internasional dengan cermat memperhatikan perkembangan keadaan, berharap dapat meredakan ketegangan melalui jalur diplomatik, dan mencegah konflik semakin meluas.