Binance, sebuah pertukaran mata uang kripto terkemuka, telah mencapai kemajuan besar lainnya dalam perang global melawan kejahatan terkait mata uang kripto. Dalam sebuah postingan terbaru di X, CEO Richard Teng mengungkapkan bahwa Unit Intelijen Keuangan (FIU) dari Binance telah membantu polisi Filipina menyelesaikan kasus penculikan yang meminta tebusan sebesar 3,75 juta dolar.
Para penjahat telah menggunakan alat digital dan operator kasino untuk menyembunyikan uang yang dicuri, tetapi dukungan cepat dari Binance telah membantu melacak uang tersebut. Ini menunjukkan bahwa kerja sama antara perusahaan teknologi dan lembaga penegak hukum dapat mencegah penipuan.
Binance Membantu Menyelesaikan Kasus Penculikan yang Rumit
Kasus ini dimulai ketika para penjahat meminta keluarga korban membayar uang tebusan sebesar 3,75 juta dolar. Uang ini awalnya dikirim melalui operator kasino, yang membantu pelanggan kaya bepergian dan berjudi. Setelah itu, uang ini dipindahkan melalui sejumlah platform digital dengan metode pencucian uang yang canggih.
Hal ini membuat polisi setempat sulit untuk melacak dana. Namun, Binance telah turun tangan untuk memberikan bantuan. Tim FIU dari pertukaran telah menggunakan analisis di rantai untuk melihat aktivitas dompet di blockchain. Data menunjukkan aktivitas dompet yang mencurigakan dan melacak pergerakan uang yang dicuci di beberapa platform cryptocurrency.
Ini membantu polisi menemukan uang yang dicuri telah pergi ke mana. Mereka dapat melacak beberapa di antaranya kembali ke aktivitas perjudian dan kelompok kriminal yang dicurigai di luar negeri. Tim anti kejahatan siber di Filipina mengatakan respons cepat dari Binance sangat berguna untuk proses penyelidikan.
Para penjahat telah menggunakan pertukaran cryptocurrency berisiko tinggi untuk mencuci uang, menunjukkan pola umum tentang bagaimana para penjahat menyalahgunakan alat digital. Kasus ini menyoroti kekhawatiran yang semakin meningkat tentang peran cryptocurrency dalam memfasilitasi kejahatan keuangan global.
Tindak Pidana Menggunakan Teknik Canggih Untuk Mencuci Uang Elektronik
Kelompok kejahatan saat ini menggunakan trik canggih untuk menyembunyikan uang yang dicuri. Mereka memindahkan uang di antara blockchain yang berbeda, sebuah metode yang disebut chain-hopping. Mereka juga menggunakan platform DeFi dan identitas palsu yang dibuat oleh AI untuk membuat pelacakan menjadi lebih sulit.
Sebuah laporan dari Lucinity, sebuah perusahaan perangkat lunak kejahatan keuangan, menunjukkan bagaimana alat-alat ini disalahgunakan untuk mencuci uang kotor. Ini menunjukkan mengapa dukungan dari Binance sangat penting dalam perang melawan kejahatan digital.
Upaya Global Binance Dalam Menanggulangi Penipuan Cryptocurrency
Binance pernah menangani kasus serupa sebelumnya. Pada tahun 2024, Binance bekerja sama dengan pemerintah Taiwan untuk mengungkap penipuan cryptocurrency senilai 6,2 juta dolar. Selain itu, tim penegakan hukum Binance di Malaysia telah membantu polisi memulihkan 1,6 juta dolar dari kasus pemerasan lainnya.
Kasus terbaru ini menyoroti peran aktif Binance dalam perang melawan kejahatan keuangan di seluruh dunia. Kasus di Filipina menunjukkan bagaimana kerjasama dengan pemerintah dapat membuat perbedaan besar. Ini juga membuktikan bahwa teknologi bisa menjadi alat yang kuat untuk menangkap mereka yang menyalahgunakannya.
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
Penculikan Untuk Tuntutan Uang Tebusan Di Filipina: Binance Turun Tangan, Mengungkap Rencana Pencucian Uang Yang Canggih
Binance, sebuah pertukaran mata uang kripto terkemuka, telah mencapai kemajuan besar lainnya dalam perang global melawan kejahatan terkait mata uang kripto. Dalam sebuah postingan terbaru di X, CEO Richard Teng mengungkapkan bahwa Unit Intelijen Keuangan (FIU) dari Binance telah membantu polisi Filipina menyelesaikan kasus penculikan yang meminta tebusan sebesar 3,75 juta dolar. Para penjahat telah menggunakan alat digital dan operator kasino untuk menyembunyikan uang yang dicuri, tetapi dukungan cepat dari Binance telah membantu melacak uang tersebut. Ini menunjukkan bahwa kerja sama antara perusahaan teknologi dan lembaga penegak hukum dapat mencegah penipuan.
Binance Membantu Menyelesaikan Kasus Penculikan yang Rumit Kasus ini dimulai ketika para penjahat meminta keluarga korban membayar uang tebusan sebesar 3,75 juta dolar. Uang ini awalnya dikirim melalui operator kasino, yang membantu pelanggan kaya bepergian dan berjudi. Setelah itu, uang ini dipindahkan melalui sejumlah platform digital dengan metode pencucian uang yang canggih. Hal ini membuat polisi setempat sulit untuk melacak dana. Namun, Binance telah turun tangan untuk memberikan bantuan. Tim FIU dari pertukaran telah menggunakan analisis di rantai untuk melihat aktivitas dompet di blockchain. Data menunjukkan aktivitas dompet yang mencurigakan dan melacak pergerakan uang yang dicuci di beberapa platform cryptocurrency. Ini membantu polisi menemukan uang yang dicuri telah pergi ke mana. Mereka dapat melacak beberapa di antaranya kembali ke aktivitas perjudian dan kelompok kriminal yang dicurigai di luar negeri. Tim anti kejahatan siber di Filipina mengatakan respons cepat dari Binance sangat berguna untuk proses penyelidikan. Para penjahat telah menggunakan pertukaran cryptocurrency berisiko tinggi untuk mencuci uang, menunjukkan pola umum tentang bagaimana para penjahat menyalahgunakan alat digital. Kasus ini menyoroti kekhawatiran yang semakin meningkat tentang peran cryptocurrency dalam memfasilitasi kejahatan keuangan global. Tindak Pidana Menggunakan Teknik Canggih Untuk Mencuci Uang Elektronik Kelompok kejahatan saat ini menggunakan trik canggih untuk menyembunyikan uang yang dicuri. Mereka memindahkan uang di antara blockchain yang berbeda, sebuah metode yang disebut chain-hopping. Mereka juga menggunakan platform DeFi dan identitas palsu yang dibuat oleh AI untuk membuat pelacakan menjadi lebih sulit. Sebuah laporan dari Lucinity, sebuah perusahaan perangkat lunak kejahatan keuangan, menunjukkan bagaimana alat-alat ini disalahgunakan untuk mencuci uang kotor. Ini menunjukkan mengapa dukungan dari Binance sangat penting dalam perang melawan kejahatan digital. Upaya Global Binance Dalam Menanggulangi Penipuan Cryptocurrency Binance pernah menangani kasus serupa sebelumnya. Pada tahun 2024, Binance bekerja sama dengan pemerintah Taiwan untuk mengungkap penipuan cryptocurrency senilai 6,2 juta dolar. Selain itu, tim penegakan hukum Binance di Malaysia telah membantu polisi memulihkan 1,6 juta dolar dari kasus pemerasan lainnya. Kasus terbaru ini menyoroti peran aktif Binance dalam perang melawan kejahatan keuangan di seluruh dunia. Kasus di Filipina menunjukkan bagaimana kerjasama dengan pemerintah dapat membuat perbedaan besar. Ini juga membuktikan bahwa teknologi bisa menjadi alat yang kuat untuk menangkap mereka yang menyalahgunakannya.