Obligasi Treasury AS terus naik hari ini setelah data yang menunjukkan ekonomi terbesar di dunia menyusut pada kuartal pertama tahun ini dan lelang obligasi pemerintah yang kuat.
Perkembangan tersebut memperkuat harapan investor bahwa FED akan melakukan dua penurunan suku bunga sebelum awal 2026.
Permintaan yang tinggi terhadap penerbitan obligasi baru oleh Kementerian Keuangan menunjukkan bahwa tekanan "jual" pada aset AS bersifat sementara. Minat yang kuat terhadap obligasi ini juga mendukung gelombang pembelian yang telah berlangsung selama tiga hari terakhir.
Revisi PDB terbaru menunjukkan bahwa pertumbuhan melambat karena lemahnya pengeluaran konsumen. Situasi ini menyebabkan suku bunga obligasi turun, sementara pasar mempertahankan harapan bahwa FED akan melakukan pemotongan suku bunga pada bulan Oktober. Di pasar berjangka, diperkirakan ada total pemotongan suku bunga sebesar 55 basis poin hingga Januari 2026.
Presiden Strategi Suku Bunga Societe Generale AS, Subadra Rajappa, menyatakan, "Arah pasar obligasi akan dibentuk berdasarkan dampak ketidakpastian terhadap pertumbuhan. FED akan tetap dalam posisi menunggu sebanyak mungkin. Dua pemotongan suku bunga yang diperkirakan untuk tahun ini tampak masuk akal."
Di sisi lain, pejabat Gedung Putih meremehkan penangguhan rencana tarif bea cukai komprehensif Presiden AS Donald Trump oleh pengadilan, sementara investor terlihat mengalihkan perhatian mereka kepada data ekonomi. Permohonan pengangguran yang terus berlanjut mencapai tingkat tertinggi sejak November 2021 dan menunjukkan tanda-tanda kelemahan di pasar tenaga kerja.
Analis Oxford Economics John Canavan mengatakan, "Beberapa rincian dalam data PDB yang diumumkan pagi ini dan meningkatnya klaim pengangguran, menjadi positif bagi pasar obligasi."
Suku bunga obligasi Hazine dua tahun turun sekitar lima basis poin menjadi 3,94%, sementara suku bunga obligasi sepuluh tahun juga turun lima basis poin menjadi 4,42%. Pada saat yang sama, dolar melemah.
*Bukan saran investasi.
Ikuti grup Telegram kami, akun Twitter kami, dan saluran Youtube kami untuk berita khusus, analisis, dan data on-chain! Selain itu, unduh aplikasi Android dan IOS kami untuk mulai mengikuti harga secara langsung!
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
Bagaimana Keadaan Ekonomi AS? Berapa Banyak Penurunan Suku Bunga yang Akan Datang Tahun Ini? Para Ahli Mengevaluasi
Obligasi Treasury AS terus naik hari ini setelah data yang menunjukkan ekonomi terbesar di dunia menyusut pada kuartal pertama tahun ini dan lelang obligasi pemerintah yang kuat.
Perkembangan tersebut memperkuat harapan investor bahwa FED akan melakukan dua penurunan suku bunga sebelum awal 2026.
Permintaan yang tinggi terhadap penerbitan obligasi baru oleh Kementerian Keuangan menunjukkan bahwa tekanan "jual" pada aset AS bersifat sementara. Minat yang kuat terhadap obligasi ini juga mendukung gelombang pembelian yang telah berlangsung selama tiga hari terakhir.
Revisi PDB terbaru menunjukkan bahwa pertumbuhan melambat karena lemahnya pengeluaran konsumen. Situasi ini menyebabkan suku bunga obligasi turun, sementara pasar mempertahankan harapan bahwa FED akan melakukan pemotongan suku bunga pada bulan Oktober. Di pasar berjangka, diperkirakan ada total pemotongan suku bunga sebesar 55 basis poin hingga Januari 2026.
Presiden Strategi Suku Bunga Societe Generale AS, Subadra Rajappa, menyatakan, "Arah pasar obligasi akan dibentuk berdasarkan dampak ketidakpastian terhadap pertumbuhan. FED akan tetap dalam posisi menunggu sebanyak mungkin. Dua pemotongan suku bunga yang diperkirakan untuk tahun ini tampak masuk akal."
Di sisi lain, pejabat Gedung Putih meremehkan penangguhan rencana tarif bea cukai komprehensif Presiden AS Donald Trump oleh pengadilan, sementara investor terlihat mengalihkan perhatian mereka kepada data ekonomi. Permohonan pengangguran yang terus berlanjut mencapai tingkat tertinggi sejak November 2021 dan menunjukkan tanda-tanda kelemahan di pasar tenaga kerja.
Analis Oxford Economics John Canavan mengatakan, "Beberapa rincian dalam data PDB yang diumumkan pagi ini dan meningkatnya klaim pengangguran, menjadi positif bagi pasar obligasi."
Suku bunga obligasi Hazine dua tahun turun sekitar lima basis poin menjadi 3,94%, sementara suku bunga obligasi sepuluh tahun juga turun lima basis poin menjadi 4,42%. Pada saat yang sama, dolar melemah.
*Bukan saran investasi.
Ikuti grup Telegram kami, akun Twitter kami, dan saluran Youtube kami untuk berita khusus, analisis, dan data on-chain! Selain itu, unduh aplikasi Android dan IOS kami untuk mulai mengikuti harga secara langsung!