Perang dagang global dan konflik di kawasan Timur Tengah yang meningkat, Bank Sentral Indonesia mempertahankan suku bunga tetap.
Dalam menghadapi perang dagang global dan intensifikasi konflik di Timur Tengah, Bank Indonesia mempertahankan suku bunga tidak berubah dan menghentikan penurunan suku bunga untuk mendukung rupiah. Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah pada 5,5% pada hari Rabu, sejalan dengan ekspektasi dari 26 dari 35 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg. Ekonom lain memprediksi bahwa pembuat kebijakan akan terus melonggarkan kebijakan moneter setelah memangkas suku bunga kebijakan pada bulan Mei. Gubernur Perry Wajiyo (Perry Warjiyo) mengatakan dalam konferensi pers bahwa ketidakpastian global tetap tinggi dan ekonomi domestik membutuhkan dukungan lebih lanjut. Dia mengatakan suku bunga kredit bank perlu terus turun untuk mendukung pertumbuhan kredit dan ekonomi nasional.