Pada tanggal 24 Desember, risalah rapat Bank Sentral menunjukkan bahwa keputusan Bank Sentral untuk memangkas suku bunga sebesar 50 poin dasar untuk kedua kalinya berturut-turut adalah "pilihan 50/50", dan beberapa pembuat kebijakan awalnya lebih memilih penurunan suku bunga yang lebih kecil. Beberapa komisaris mengatakan pemotongan 25 poin akan menjadi langkah terbaik untuk memberikan waktu untuk mengukur dampak penurunan suku bunga sejak Juni. Penurunan suku bunga telah menyebabkan konsumsi dan aktivitas pasar properti yang lebih kuat. Mereka percaya bahwa kebijakan dapat bersabar pada saat dampak penuh dari penurunan suku bunga di masa lalu menjadi lebih jelas. Namun, pada akhirnya, para pembuat kebijakan menurunkan peringkat Suku Bunga sebesar 50 poin dasar setelah menyimpulkan bahwa kebijakan moneter "tidak perlu lagi membatasi secara signifikan" di tengah inflasi sebesar 2%, kelebihan pasokan dalam perekonomian, dan prospek kenaikan yang lemah. Tetapi mereka juga mengakui bahwa tidak semua data terbaru menunjukkan perlunya pemotongan dasar 50 poin. Namun, mereka juga percaya bahwa penurunan suku bunga sebesar ini tidak mungkin menempatkan Suku Bunga "di bawah tingkat yang dibutuhkan untuk beberapa pertemuan berikutnya".
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
Rangkuman Rapat Bank Sentral: Keputusan penurunan suku bunga 50bp dua kali berturut-turut adalah keputusan yang sulit
Pada tanggal 24 Desember, risalah rapat Bank Sentral menunjukkan bahwa keputusan Bank Sentral untuk memangkas suku bunga sebesar 50 poin dasar untuk kedua kalinya berturut-turut adalah "pilihan 50/50", dan beberapa pembuat kebijakan awalnya lebih memilih penurunan suku bunga yang lebih kecil. Beberapa komisaris mengatakan pemotongan 25 poin akan menjadi langkah terbaik untuk memberikan waktu untuk mengukur dampak penurunan suku bunga sejak Juni. Penurunan suku bunga telah menyebabkan konsumsi dan aktivitas pasar properti yang lebih kuat. Mereka percaya bahwa kebijakan dapat bersabar pada saat dampak penuh dari penurunan suku bunga di masa lalu menjadi lebih jelas. Namun, pada akhirnya, para pembuat kebijakan menurunkan peringkat Suku Bunga sebesar 50 poin dasar setelah menyimpulkan bahwa kebijakan moneter "tidak perlu lagi membatasi secara signifikan" di tengah inflasi sebesar 2%, kelebihan pasokan dalam perekonomian, dan prospek kenaikan yang lemah. Tetapi mereka juga mengakui bahwa tidak semua data terbaru menunjukkan perlunya pemotongan dasar 50 poin. Namun, mereka juga percaya bahwa penurunan suku bunga sebesar ini tidak mungkin menempatkan Suku Bunga "di bawah tingkat yang dibutuhkan untuk beberapa pertemuan berikutnya".